Berlin Lancarkan Kampanye Ramah Tamah

VIVAnews - Pemerintah Berlin melancarkan kampanye "ramah tamah" untuk membuat para turis asing senang dan ingin kembali menyambangi ibukota Jerman tersebut di tengah krisis ekonomi. Dengan peringatan ke-20 runtuhnya Tembok Berlin, November mendatang, dan Kejuaraan Atletik Dunia Agustus nanti, warga Berlin harusĀ  bersiap memulai kampanye.

Dua Warga Dilaporkan Hilang akibat Longsor di Padang

Petugas kepolisian, penyapu jalan, staf bandara, pengemudi taksi, menempelkan pin khusus warna merah untuk menunjukkan pada pengunjung bahwa mereka siap menyambut kedatangan wisatawan.

Aksi kampanye yang diluncurkan pekan ini oleh pemerintah kota bersama perusahaan-perusahaan terkait, mencerminkan kekompakan mereka pada tahun 2006 saat Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia.

"Berlin memiliki reputasi di Jerman sebagai kota yang [warganya] berperingai kasar, tetapi kami adalah kota kasar yang memiliki hati," kata Rene Gorka, ketua Berlin Partners, grup pemasaran yang mempromosikan kota Berlin, seperti dikutip dari laman stasiun televisi MSNBC, Selasa 10 Maret 2009.

Setelah mencetak rekor delapan juta wisatawan asing berkunjung ke Berlin tahun lalu, jumlah turis asing di Berlin mulai menurun sejak awal 2009. Penyebabnya sebagian karena krisis keuangan. "Walau ada krisis, Berlin masih menarik," kata Gorka.

Selain 13 perusahaan di Berlin yang berpartisipasi dalam kampanye, sekitar 1.050 personel polisi dan 2.000 pekerja transportasi juga terlibat.

"Dengan peringatan runtuhnya Tembok Berlin dan Kejuaran Dunia di bidang atletik, warga Berlin seharusnya bisa bersikap ramah seperti tahun 2006 lalu dan jangan biarkan cap kasar bagi warga Berlin semakin tebal," lanjut Gorka.

Direktur Eksekutif Indonesia Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong, dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2024

Gas Murah Bagi Industri Bakal Dilanjut, Pemerintah Diminta Perhatikan Keekonomian Sektor Hulu

Apabila kebijakan serupa akan dilanjutkan tahun berikutnya, maka dia pun meminta agar pemerintah mempertimbangkan sisi keekonomian pada sektor hulu migas

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024