VIVAnews - Ditangkapnya enam tersangka penembakan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dan ditetapkannya Ketua KPK Antasari Azhar sebagai tersangka, membuat pihak keluarga Nasruddin di Palu mulai tenang. Pihak keluarga berharap aparat kepolisian segera mengusut tuntas dalang penembakan itu.
Sapri (35), salah seorang adik kandung Nasrudin yang ditemui di kediamannya, Jalan Panglima Polem, Palu mengatakan, untuk mempercepat pengusutan kasus penembakan tersebut, pihak keluarga di Jakarta melibatkan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
"Kami tidak mau tahu apa motif kematiannya. Terkait dengan pejabat, masalah politik, atau motif-motif lain, pelakunya harus diungkap. Masalah kematiannya kami sudah ikhlas, tapi penyebab kematiannya yang kami ingin tahu jelas," tutur Sapri dengan wajah sedih.
Keterlibatan sejumlah orang dalam kasus penembakan ini tentu saja menuntut keluarga berharap kasus ini terungkap secara jelas. Sejauh ini upaya yang dilakukan oleh pihak keluarga adalah membentuk tim khusus pencari fakta.
Aparat kepolisian pukul 10.00 WIB, Senin 4 Mei 2009 rencananya akan memeriksa Antasari Azhar. Antasari diperiksa sebagai saksi, bukan tersangka.
"Tidak pandang dia pejabat atau bukan, jika memang ia terbukti terlibat dalam kasus ini, ya dia harus dihukum seadil-adilnya. Hukum tidak boleh pandang bulu, ini adalah masalah menghilangkan nyawa seseorang," tegas Arida, salah seorang adik sepupu Nasruddin.
Tewasnya Nasruddin karena ditembak menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, termasuk keluarga besarnya yang berada di kota Palu.
"Kak Nas adalah orang baik, perhatian sama keluarga. Tidak pandang keluarganya miskin atau kaya dia selalu menyempatkan diri untuk berkunjung kepada keluarga di Palu," kenang Arida.
Nasruddin dibesarkan di Palu. Ia menjalani pendidikannya dari SD sampai SMA di Kota Palu. Bahkan sempat masuk perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi Untad selama setahun. Ia ditembak pada 14 Maret 2009 lalu dan meninggal pada 15 Maret 2009.
Laporan: Abdullah K Mari | antv
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Sejumlah berita menjadi terpopuler kemarin, di antaranya berita mengenai pesta seks tukar pasangan dan mengenai desakan Megawati untuk mundur dari Ketum PDIP.
Megawati Soekarnoputri, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang merespons surat MPR RI untuk merekomendasikan pemulihan nama Bung Karno.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ronny Talapessy buka suara soal pemeriksaan mantan komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) oleh KPK.
Jepang menjadi salah satu negara di Asia yang menjadi tujuan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk bekerja.
Jawaban Menohok Kejagung Soal Penghitung Kerugian Korupsi Timah Rp271 Triliun Dipolisikan
Nasional
10 Jan 2025
Korps Adhyaksa angkat bicara soal Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Bambang Hero Saharjo dipolisikan terkait hasil penghitungan kerugian lingkungan korupsi timah
Selengkapnya
Partner
Mendukbangga-IJTI Bersinergi dalam Penguatan Peran Media yang Informatif serta Mengedukasi
Sulawesi
13 menit lalu
Meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan media dalam menyebarluaskan informasi serta edukasi kepada masyarakat, guna menciptakan keluarga yang sejahtera, harmonis, d
5 Rekomendasi HP Murah Terbaik di Bawah 2 Juta: RAM 12GB, Kamera 50 MP dan Dilengkapi NFC
Gadget
15 menit lalu
Artikel ini memberikan rekomendasi 5 smartphone terbaik di bawah 2 juta untuk Juli 2024. Dari RAM 12GB hingga kamera 50 MP, temukan HP terjangkau dengan spesifikasi mumpu
Pasangan RAMAH di Sinjai Ditetapkan KPU Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Sulawesi
26 menit lalu
Rapat pleno yang berlangsung lancar ini turut dihadiri oleh Bawaslu Sinjai, Muhammad Arsal, Bupati Terpilih Ratnawati Arif beserta tim pemenangannya, perwakilan Kapolres
Kabar Gembira untuk BLINK! Jisoo BLACKPINK Dikabarkan Comeback Solo Bulan Depan
Banyuwangi
28 menit lalu
Kabar bahagia bagi penggemar BLACKPINK! Penyanyi Jisoo dikabarkan tengah mempersiapkan album solo terbaru yang dijadwalkan rilis Februari mendatang. Berita ini pertama ka
Selengkapnya
Isu Terkini